KEINDAHAN Gunung Tumpa yang berada di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia bahkan di luar negeri. Selain merupakan kawasan konservasi hutan lindung, Gunung Tumpa mulai diperkenalkan sebagai lokasi sport tourism dengan digelarnya berbagai iven internasional olahraga paralayang.
Silahkan Hubungi Kami Jika Anda Ingin Mencoba Attraction Paralayang di Gunung Tumpa
Dibukanya Gunung Tumpa sebagai lokasi sport tourism paralayang ini didukung oleh Pemerintah Kota Manado, tercatat beberapa even paragliding pernah diadakan ditempat ini seperti Internasional Paragliding Accuracy World Cup dan Paragliding International Accuracy Open Flying Manado Fiesta 2018.
Dengan ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut, anda bisa melihat bentangan luas laut Sulawesi dengan pulau-pulaunya yang sangat indah, seperti pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, bahkan sampai dengan Pulau Lihaga di Minahasa Utara, belum lagi panorama Kota Manado dari ketinggian yang semuanya tentu akan terasa lebih indah dinikmati di atas paralayang.
Karakteristik Gunung Tumpa yang merupakan salah satu flying side yang ada di Sulut tergolong cukup sulit, karena berada di cerukan berbentuk loyang, dengan thermalnya atau panas bumi yang kuat. Selain itu juga terdapat venturi-venturi kecil karena terdiri dari beberapa bukit-bukit sehingga untuk melakukan landing, setiap pilot akan mengalami cukup kesulitan.
“Perlu mengenal betul karakter Gunung Tumpa bagi pilot yang baru pertama kali terbang di sini. Pilot-pilot dunia pun mengakui bahwa flying side di Gunung Tumpa ini cukup sulit sehingga harus banyak latihan untuk mengenal karakter Gunung Tumpa,” jelas Pilot Paralayang senior asal Sulut, Herry Inyo Rumondor kepada Okezone
Justru dengan karakter seperti itu menurut Inyo menjadi tantangan tersendiri bagi para pilot sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri di samping pemandangannya juga yang indah sehingga sekaligus olahraga dan pariwisata bisa dilakukan di Gunung Tumpa.
Keindahan serta ekstremnya lokasi paralayang di Gunung Tumpa ini juga diungkapkan oleh Adrian Dimitru, pilot paralayang asal Rumania. Diakuinya pemandangan dari atas Gunung Tumpa sangat indah. “Manado luar biasa, pemandangan alam sangat indah,” ujar Adrian.
Namun meski tergolong ekstrem, Gunung Tumpa cukup aman untuk pilot pemula, karena mempunyai dua tempat landing, sehingga apabila tidak bisa sampai di bawah, bisa melakukan landing di bagian atas. Selain itu juga, flying side Gunung Tumpa sudah memenuhi syarat dari FASI dan FAI.
“jadi kalau mereka tidak sampai di bawah, di atas ada tempat landing, jadi loncat, tidak sampai di bawah, karena masih pemula, belum bisa mengemudikan parasut, aman, bisa landing di atas,” ujar Ketua FASI Sulut, Kolonel Nav Insan Nanjaya yang juga Komandan Pangkalan Angkatan Udara Sam Ratulangi (Danlanudsri) Manado.
Untuk sampai ketempat ini sekira satu jam dari pusat kota Manado ke arah Kecamatan Bunaken melewati jalan raya Bailang – Tongkeina dengan jarak tempuh sekira 12 kilo meter. Menuju ke lokasi hutan raya gunung tumpa masih harus melewati jalan menanjak sekira 2 kilometer, namun jangan khawatir, jalannya sudah mulus beraspal.
Untuk menuju ke puncak, ada dua jalur jalan yang bisa ditempuh. Jalur sebelah kiri jalannya tidak terlalu menanjak dengan pemandangan laut Sulawesi dengan pulau-pulaunya seperti pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Lihaga. Sementara jalur sebelah kanan akan terlihat pemandangan Kota Manado, namun jalannya cukup menanjak sehingga bagi pengemudi diharapkan untuk ekstra hati-hati. Jadi, tunggu apalagi, buruan rasakan olahraga sambil berwisata di Gunung Tumpa.